Bagaimana cara menyesuaikan diri di lingkungan kerja yang sangat jauh dari keislaman ??
Pertanyaan :
Jawab :
1) Tingkatkan hubungan vertikal (ketaqwaan), sholat jamaah dimasjid (laki-laki), puasa sunah, dll.. » minta perlindungan ke Allah supaya dikuatkan, diberi keistiqomahan.
2) Punya komunitas yang mendukung. Ketika lingkungan kerja sangat jauh dari islam ya itu gak apa-apa. tapi diluar itu, harus punya komunitas yang menguatkan. misal majelis ta’lim, mentoring, dll..
3) Kelanjutan dari no.2, punya rekan yang benar-benar paham akan kondisi kita. Bisa itu pasangan hidup (istri) atau sohib yang bisa diajak sharing dan menjaga istiqomah kita..
Milikilah Sifat Malu
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri rodhiyallohu ‘anhu Dia berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya sebagian ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: ‘Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR Bukhari)
Malu, Ajaran Para Nabi Yang Tak Pernah Sirna
Ajaran para nabi, sejak nabi pertama hingga nabi terakhir, ada yang sudah sirna dan ada yang tidak. Di antara ajaran yang tidak pernah sirna adalah rasa malu. Hal ini menunjukkan bahwa rasa malu memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama. Oleh karena itu harus mendapat perhatian yang mendalam.
Surat Al Baqarah
- Filed under: Kandungan Surat, Surah Al Qur'an
Apakah Surat Al Baqarah itu?
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.
Pokok-pokok isinya:
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.
Pokok-pokok isinya:
Surat Al-Faatihah
- Filed under: Kandungan Surat, Surah Al Qur'an
Apakah Surat Al-Faatihah itu?
Surat Al-Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut Al-Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena Surat Al-Faatihah ini merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap shalat.
Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.
Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran, yaitu :
Cara/Tips Berhenti Kebiasaan Merokok
Ambil air kelapa dari kelapa yang sudah tua yang biasa dibuat santan, bisa minta gratis dari pedagang kelapa di pasar tradisional.
Taruh dalam gelas, dan diamkan selama semalam minimal 8 jam agar proses fermentasinya cukup. Tidak perlu disimpan di kulkas, biarkan saja di atas meja makan.
Pagi harinya, tambahkan sedikit garam dapur, sekitar seujung sampai setengah sendok teh lalu aduk. Lalu diminum. Sehari sekali juga cukup.
Apakah Jin takut bacaan Al-Qur’an ?
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami.(QS. Al Jin : 1-2)
Sampai sekarang masih banyak sekali orang berpendapat bahwa Jin akan kepanasan atau pergi jauh jauh ketika dibacakan ayat ayat Al Qur’an .
Apabila kita mengacu pada ayat yang di atas , tidak ada Jin yang kepanasan ketika dibacakan ayat Al qur’an, malahan mereka takjub dan mereka lalu beriman . Terbukti ketika segmen uji nyali di masih dunia lain, semakin peserta uji nyali membacakan ayat ayat Al qur’an , semakin gangguan itu terasa menguat , bahkan suara dan penampakan semakin gencar muncul . Semakin kita takut kepada Jin , maka mereka akan menyerap energy kita yang menguap keluar untuk menimbulkan teror dan horor agar kita semakin jauh lebih takut , sehingga energy kita semakin banyak yang memancar keluar , dan mereka dengan sukacita menampung .
Freedom Lyric
Gathered here with my family
…My neighbours and my friends
Standing firm together against oppression holding hands
It doesn’t matter where you’re from
Or if you’re young, old, women or man
We’re here for the same reason; we want to take back our land
Oh God thank you
For giving us the strength to hold on
And now we’re here together
Calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call ooh
We’re calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall oh
We know you’re here with us
Ilmu Hadits
Definisi Musthola'ah Hadits
HADITS ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan sebagainya.
ATSAR ialah sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW.
TAQRIR ialah keadaan Nabi Muhammad SAW yang mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau.
SAHABAT ialah orang yang bertemu Rosulullah SAW dengan pertemuan yang wajar sewaktu beliau masih hidup, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam.
TABI'IN ialah orang yang menjumpai sahabat, baik perjumpaan itu lama atau sebentar, dan dalam keadaan beriman dan islam, dan mati dalam keadaan islam.
MATAN ialah lafadz hadits yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW, atau disebut juga isi hadits.
Unsur-Unsur Yang Harus Ada Dalam Menerima Hadits
Rawi, yaitu orang yang menyampaikan atau menuliskan hadits dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang atau gurunya. Perbuatannya menyampaikan hadits tersebut dinamakan merawi atau meriwayatkan hadits dan orangnya disebut perawi hadits.
ARAK PUNCAK KEJAHATAN
- Filed under: Al-Kisah, Kisah Para Sabahat, Renungan
Dosa manakah, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r.a. seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa.
Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang sholeh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.
Karena sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika di suruh memilih antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga membunuh bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukan wanita pujaan itu, lelaki sholeh itu lalu memilih minum khamr.
Surat Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam Kepada Hiraklius
- Filed under: Sejarah
Hadis riwayat Abu Sufyan ra:
Aku berangkat ke Syam pada masa perdamaian Hudaibiah, yaitu perjanjian antara diriku dan Rasulullah saw. Ketika aku berada di Syam, datanglah sepucuk surat dari Rasulullah saw. yang ditujukan ke Hiraklius, Penguasa Romawi. Yang membawa surat itu adalah Dihyah Al-Kalbi yang langsung menyerahkannya kepada Penguasa Basrah. Selanjutnya, Penguasa Basrah menyerahkan kepada Hiraklius.
Hiraklius lalu bertanya: Apakah di sini terdapat seorang dari kaum lelaki yang mengaku sebagai nabi ini?
Mereka menjawab: Ya! Maka aku pun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya sehingga masuklah kami menghadap Hiraklius.
Setelah mempersilakan kami duduk di hadapannya,
Hiraklius bertanya: Siapakah di antara kamu sekalian yang paling dekat nasabnya dengan lelaki yang mengaku sebagai nabi ini?
Abu Sufyan berkata: Lalu aku menjawab: Aku. Kemudian aku dipersilakan duduk lebih dekat lagi ke hadapannya sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakangku. Kemudian Hiraklius memanggil juru terjemahnya dan berkata kepadanya: Katakanlah kepada mereka bahwa aku akan menanyakan kepada orang ini tentang lelaki yang mengaku sebagai nabi itu. Jika ia berdusta kepadaku, maka katakanlah bahwa ia berdusta.
Abu Sufyan berkata: Demi Allah, seandainya aku tidak takut dikenal sebagai pendusta, niscaya aku akan berdusta.
Lalu Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Tanyakan kepadanya bagaimana dengan keturunan lelaki itu di kalangan kamu sekalian?
Lalu Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Tanyakan kepadanya bagaimana dengan keturunan lelaki itu di kalangan kamu sekalian?
7 Tips Sukses
- Filed under: Akhlak, Kutipan, Motivasi, Prospek Optimise
Disampaikan Oleh : Ustad Adi
Kesuksesan itu tergantung dari diri kita sendiri. Sebagai langkah awal, kita harus bisa berfikir visioner untuk besok dan yang akan datang. Sebagaimana yang di katakan oleh Mario Teguh :
“Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap kita tepat dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap kita salah. “(@Mario__Teguh).
Usaha sekecil apapun kalau dilakukan bersama dengan Allah, maka pasti akan maju dan berhasil. Dan hidup akan jauh lebih indah ketika kita melibatkan tangan Allah dalam setiap keputusan dan pilihan yang kita ambil.
Bersyukur itu penting, syukuri apa yang telah kita miliki sekarang. Syukuri terhadap Nikmat-Nya, syukuri dengan tindakan yang nyata yaitu Sholat, karna bentuk syukur dengan Sholat ini lebih afdol sebagai tindak terimakasih kita terhadap Allah Yang Maha Penyayang.
Allah berfirman:
“..Berdo’alah (Sholat) kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (kemudahan). Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku (Sholat) akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan paling hina.”(QS. Gafir : 60)
Dakwah Abdullah bin Hudzafah (Cara Dakwah Jama'ah Rasulullah)
"Sudah sepatutnya setiap Muslim mencium kepala Abdullah bin Hudzafah as-Sahmiy dan saya adalah orang pertama yang melakukannya" (Umar bin al-Kaththab)
Pemeran cerita kita kali ini adalah salah seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Hudzafah as-Sahmiy, Islam yang agung telah menakdirkan Abdullah bin Hudzafah as-Sahmiy bertemu dengan para pembesar dunia pada zaman itu; Kisra Persia dan Kaisar Romawi. Kisah ini kemudian diabadikan oleh sejarah sepanjang zaman.
Kisahnya bersama Kisra raja persia terjadi pada tahun ke-enam Hijriyyah ketika Nabi Shallallâhu alaihi Wa Sallam berkeinginan mengirimkan sekelompok para sahabatnya untuk mengantarkan surat kepada raja-raja Ajam (non Arab).
Surat tersebut berisi ajakan beliau kepada mereka untuk memeluk Islam. Dan Rasul Shallallâhu alaihi Wa Sallam sangat menyadari bahwa tugas ini amat berbahaya.
Para utusan itu akan pergi ke negeri nun jauh yang belum pernah menjalin perjanjian sebelumnya. Mereka tidak mengerti bahasanya dan tidak mengetahui tabiat-tabiat rajanya.
Kemudian mereka akan mengajak raja-raja itu untuk meninggalkan agamanya dan berpisah dengan kebesaran dan kerajaannya serta memeluk agama suatu kaum yang beberapa di antara mereka adalah penduduk wilayah yang tunduk terhadap kekuasaan mereka.
Ini adalah perjalanan yang berbahaya. Yang pergi dalam perjalanan itu akan dianggap hilang dan yang bisa kembali pulang seolah-olah dilahirkan kembali.
Untuk itu Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya dan berpidato di hadapan mereka. Setelah memuji dan menyanjung Allah, bersyahadat lalu berkata:
Bentuk Loyalitas Kepada Musuh Allah
Memberikan loyalitas kepada musuh Alloh Subahanahu wa Ta’ala yaitu orang-orang kafir adalah perkara yang dilarang Alloh Subahanahu wa Ta’ala. Islam telah menetapkan loyalitas tunggal dalam segala hal yaitu kepada Alloh Subahanahu wa Ta’ala saja.
Bbentuk-bentuk loyalitas kepada musuh-musuh Islam yang dilarang oleh Alloh Subahanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya adalah diantaranya sebagai berikut:
Pertama: Meniru/menyerupai mereka dalam berpakaian, ucapan dan lainnya, karena yang demikian ini menunjukkan kecintaan. Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” Pengharaman ini dalam hal-hal yang menjadi ciri khas mereka seperti adat istiadat, ibadah, sifat-sifat serta tingkah laku seperti mencukur jenggot, memanjangkan kumis, berpakaian, makan, minum dan lainnya.
Kedua: Bepergian ke negara mereka dengan tujuan wisata dan rekreasi. Bepergian ke negara kafir diharamkan kecuali dalam keadaan darurat, seperti: berobat, berdagang, dan belajar ilmu-ilmu tertentu yang bermanfaat, yang tidak mungkin didapat kecuali di negeri mereka. Hal ini diperbolehkan sebatas keperluan, dan jika keperluannya telah selesai, maka wajib kembali ke negara kaum muslimin. Diperbolehkan juga dengan syarat untuk senantiasa memperlihatkan ke-Islamannya, serta bangga dengan ke-Islamannya. Ia harus menjauhi tempat-tempat maksiat dan berhati-hati dari segala bentuk tipu daya para musuh-musuhnya pula. Diperbolehkan bahkan wajib bepergian ke negara mereka jika bertujuan untuk berdakwah dan menyebarkan Islam.
Karena Jilbab Lebih dari Sekedar Penutup Kepala
- Filed under: Akhwat, Artikel, Jilbab Muslimah, Renungan
Seruak rasa sedih hadir di hati. Melihat seorang teman lama yang dulu ketika masih dalam kebersamaan begitu anggun dengan jilbab lebarnya dan gamis. Bukan yang pertama kalinya, karena sebelumnya dalam kesempatan yang berbeda, dua orang teman lamapun menyuguhkan hal yang sama di pandang mata, rok yang mengidentikkan dia adalah sorang "akhwat" telah berganti menjadi celana ketat yang sering diidentikkan dengan penampilan modis.
Sebuah diskusi kecil dengan seorang sahabat dekat membicarakan fonemena ini baru saja dilakukan. Begitu mengejutkan mendengar pengalamannya, tentang seorang temannya yang dengan mudah melepas jilbabnya demi mengejar kesenangan pribadi yang semu. Identitas kemuslimahan yang seharusnya bukan sekedar menjadi kebanggaan pada ad-dien ini, bisa dengan mudah lumat dimakan waktu dan keadaan.
Mari kita berbicara tentang kemuslimahan ini!
Allah Swt, Illah semesta alam yang Mahabijak telah memberikan aturan sedemikian rupa tentang bagaimana seorang wanita Islam memerankan tak hanya kewanitaannya, tapi juga status kemuslimahannya dalam kehidupan. Ada ketaatan-ketaatan yang seharusnya dijalani semata bukan karena mengikuti arus lingkungan yang membentuk pribadinya menjadi wanita taat, tapi ruh ketaatan yang pada hakikatnya harus mengerti mengapa dan untuk apa kita melakukannya begitu. Sadar saja tidak cukup tanpa diiringi kepahaman, pun sebaliknya kefahaman juga butuh kesadaran dalam muara keikhlasan melakukan atau meninggalkan ketetapan aturan.
Pembatal keIslaman : Syirik
- Filed under: Aqidah
Syirik merupakan salah satu pembatal dari keislaman seseorang.
Apakah syirik itu ?
yaitu menjadikan sekutu bagi Allah SWT dalam rububiyah, uluhiyah, asma' dan sifat-Nya, atau pada salah satunya. Apabila seorang manusia meyakini bahwa bersama Allah SWT ada yang menciptakan, atau yang menolong, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa sesuatu selain Allah SWT berhak disembah, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa bagi Allah SWT ada yang serupa pada asma' dan sifat-Nya, maka dia seorang musyrik.
Bahaya Syirik
1. Syirik kepada Allah SWT adalah perbuatan yang teramat zalim, karena telah melewati batas hak Allah SWT yang khusus dengan-Nya, yaitu tauhid. Tauhid adalah keadilan paling adil dan syirik adalah kezaliman yang paling bengis dan kejahatan yang paling keji; karena ia mengurangi bagi Rabb semesta alam, menyombongkan diri dari taat kepada-Nya dan memalingkan kemurnian hak-Nya kepada selain-Nya dan memutarkan selainnya dengannya. Karena begitu besar bahayanya, maka sesungguhnya siapa yang berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan syirik kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT tidak mengampuninya, seperti dalam firman-Nya:
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki, (QS. An-Nisaa'48)
2. Syirik kepada Allah SWT merupakan dosa terbesar. Siapa menyembah selain Allah SWT berarti dia telah meletakkan ibadah di tempat yang salah, dan memalingkannya kepada yang tidak berhak. Hal itu kezaliman yang besar, seperti firman Allah SWT:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman :13)
Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk Pria?
Perbincangan di seputar penciptaan wanita (yang diwakili oleh Hawa) hingga kini tak kunjung usai. Sementara itu, hadis Rasullullah s.a.w. menyatakan,
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاء.
“Saling berwasiatlah kalian untuk berbuat baik kepada wanita. Pasalnya, mereka tercipta dari tulang rusuk. Yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah yang paling atas. Jika berusaha meluruskannya, engkau akan membuatnya patah. Dan jika dibiarkan, ia akan terus bengkok. Karena itu, saling berwasiatlah kalian untuk berbuat baik kepada wanita.”
الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ (مُتَّفَقٌ عَلَيْه)
“Wanita itu bengkok seperti tulang rusuk, apabila kamu berusaha meluruskannya maka ia akan patah. Namun bila kamu membiarkannya tetap bengkok maka kamu hanya ingin bersenang-senang dalam kebengkokannya”
Khasiat Wudhu
Wudhu adalah ritual yang mengutamakan unsur kesehatan. Bagian-bagian yang dibasuh merupakan titik-titik penting peremajaan tubuh. Di lain pihak juga merupakan pintu masuk bagi ribuan kuman,virus, dan bakteri. Bagaimana wudhu menangkalnya?
Stimulasi Titik Biologis
Dalam sebuah artikel yang ditulis Dr. Magomedov,asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy dijelaskan bagaiman wudhu dapat menstimulasi/merangsang irama tubuh alami. Rangsangan ini muncul pada seluruh tubuh,khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titk aktif biologis. Menurut riset ini,BASes mirip dengan titik-titik refleksologi Cina.
Bedanya,terang Dr. Magomedov,untuk menguasai titik-titik refleksi Cina dengan tuntas paling tidak dibutuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan dengan praktik wudhu yang sangat sederhana. Keutamaan lainnya,refleksologi hanya berfungsi menyembuhkan sedangkan wudhu sangat efektif mencegah masuknya bibit penyakit.
Menurut peneliti yang juga menguasai ilmu refleksologi Cina ini,61 dari 65 titik refleks Cina adalah bagian tubuh yang dibasuh air wudhu. Lima lainnya terletak antara tumit dan lutut,dimana bagian ini juga merupakan area wudhu yang tidak diwajibkan.
Sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan saraf yang ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan modern adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan.
Ciri Suami Sholeh
1. Suami yang taat dalam melaksanakan perintah serta suruhan Allah dan RasulNya dan dapat pula membimbing isterinya
2. Suami yang mampu memberikan nafkah sama ada zahir ataupun batin
3. Suami yang sedia memberikan nasihat, bimbingan , dorongan , didikan dan tunjuk ajar dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab rumah tangga dan juga terhadap Allah S.W.T.
4. Suami yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan isteri yang timbul bersama jiran tetangga atau sebagainya.
5. Suami yang dapat memberikan pemerhatian dalaam hal keselamatan, kebajikan dan kesihatannya.
6. Suami yang dapat menyediakan tempat tinggal, pakaian dan makanan yang sempurna mengikut kemampuannya
7. Suami yang penyabar dan tidak mengggunakan kekerasan dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau untuk mendapatkan sesuatu.
8. Suami yang tidak cemburu buta tanpa asas terhadap isterinya yang mana boleh merosakkan keutuhan rumah tangga mereka.
9. Sentiasa memberikan kasih sayang, belas kasihan dan pergaulan yang baik terhadap isterinya.
9. Sentiasa memberikan kasih sayang, belas kasihan dan pergaulan yang baik terhadap isterinya.
Aku Mencintaimu, Karena Kepribadimu
- Filed under: Kutipan, Sang Penulis, Unknown
Cinta adalah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal. Salah satunya cinta seorang lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya.
Rasa cinta bisa menjadi anugerah jika luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah. Namun, perasaan cinta dapat membawa manusia ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan dikendalikan nafsu liar.
Islam sebagai syariat yang sempurna,memberi koridor bagi penyaluran fitrah ini. Apalagi cinta yang kuat adalah salah satu energi yang bisa melanggengkan hubungan seorang pria dan wanita dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Karena itu, seorang pria shalih tidak asal dapat dalam memilih wanita untuk dijadikan pendamping hidupnya.
Ada banyak faktor yang bisa menjadi sebab munculnya rasa cinta seorang pria kepada wanita untuk diperistri. Setidak-tidaknya seperti di bawah ini.
Karena akidahnya yang Shahih.
Keluarga adalah salah satu benteng akidah. keluarga harus benar-benar kokoh dan tidak bisa ditembus. Jika rapuh, maka rusaklah segala-galanya dan seluruh anggota keluarga tidak mungkin selamat dunia-akhirat. Dan faktor penting yang bisa membantu seorang lelaki menjaga kekokohan benteng rumah tangganya adalah istri shalihah yang berakidah shahih serta paham betul akan peran dan fungsinya sebagai madrasah bagi calon pemimpin umat generasi mendatang.
Shalawat
Yaa Nabi salaam 'alaika
Yaa Rasul salaam 'alaika
Yaa Habiib salam 'alaika
Sholawattullah 'alaika
Yaa Nabi salaam 'alaika
Yaa Rasul salaam 'alaika
Yaa Habiib salam 'alaika
Sholawattullah 'alaika
Anta syamsun anta badrun
Anta nuurun fauqo nuuri
Anta iksiiru wa ghooli
Anta misbaahu misbaahus-shuduuri
Shaum Ramadhan
Pada bulan Suci Ramadhan sudah menjadi kewajiban seluruh umat Islam di penjuru dunia menunaikan ibadah Shaum atau Puasa. Rukun Islam yang ketiga ini di perintahkan dalam Surah Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi :
yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Pada hakekatnya, Ibadah Shaum atau Puasa di perintahkan kepada
Terhapusnya Pahala Karena Tidak Memakai Jilbab (Part 4)
- Filed under: Artikel, Buku, Hukum Islam, Islam, Kajian, Renungan, Sang Penulis
Ummat Islam didalam hidupnya, mengucapkan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW diakhir shalatnya dengan ucapan yang berbunyi " Allahuma Shali ala Muhammad ". Shalawat kita kepada Nabi Muhammad SAW adalah suatu doa kepada Allah SWT untuk Muhammad SAW yang artinya "Ya Allah berkahilah kehidupan Muhammad". Kenapa kita sebagai ummat Nabi Muhammad SAW mendoakan beliau dengan doa tersebut diatas, sedangkan beliau sudah jelas masuk sorga dan pemimpin ummat manusia nanti disorga. Doa yang pendek tersebut diatas untuk Nabi Muhammad SAW, adalah lambang kecintaan kita sebagai ummat Muhammad SAW kepada beliau, agar Allah SWT mengkaruniai beliau yang salah satu diantaranya dilambangkan dengan meratanya kaum wanita Islam memakai Jilbab, sehingga banyak ummat Islam masuk sorga, yang merupakan kegembiraan paling besar bagi Nabi Muhammad SAW di sorga yang akan dibanggakannya kepada para nabi-nabi yang lain. Jadi begitulah tujuan kita bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Tetapi jika kaum wanita Islam yang jumlah demikian banyaknya tidak memakai jilbab, jelaslah akan banyak ummat Muhammad SAW nanti yang masuk neraka, tidak ada kegembiraan nabi Muhammad SAW nanti di sorga, dan tidak ada yang akan dibanggakannya nanti kepada para nabi-nabi yang lain.
Terhapusnya Pahala Karena Tidak Memakai Jilbab (Part 3)
- Filed under: Artikel, Buku, Hukum Islam, Islam, Kajian, Renungan, Sang Penulis
Ummat Islam banyak yang menganggap enteng pengadilan Allah dipadang Mahsyar dan siksa neraka. Manusia pada hari kiamat dikumpulkan Allah sejak dari Nabi Adam sampai manusia terakhir yang tak terhingga banyak. Semuanya berdiri telanjang bulat bermandikan keringat dibawah panas matahari yang sangat panas. Lamanya berdiri menurut Nabi Muhammad SAW ialah 50.000 tahun. Bayangkan berdiri ribuan tahun menahan lapar dan haus, bukan main melelahkan sebagaimana yang diceritakan Nabi Muhammad SAW dalam hadits dibawah ini:
"Manusia pada hari kiamat ada yang bermandikan keringat dan bermohon kepada Allah SWT: Ya Allah, beri aku istirahat barang sejenak biarpun dalam api neraka". (Riwayat: ........................)
Manusia di padang Mahsyar berada dalam ketakutan, ingat dosa yang banyak dan amal yang sedikit. Sedangkan manusia yang beramal banyak masih berada dalam ketakutan sebagaimana bunyi hadits yang artinya seperti:
"Andaikan dihari kiamat itu ada seorang mempunyai amal tujuh puluh nabi pasti ia akan merasa remeh semua amalnya itu, bahkan ia masih merasa takut tidak akan selamat dari bahaya hari kiamat". (Riwayat:........................)
Terhapusnya Pahala Karena Tidak Memakai Jilbab (Part 2)
- Filed under: Artikel, Buku, Hukum Islam, Islam, Kajian, Renungan, Sang Penulis
Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman kita ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat, kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
"Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka". (Riwayat:
........................)
Tafsir "...sebenarnya bukan mendirikan shalat..." dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup, apakah kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku tangan membiarkan kaum wanita berada berketerusan dalam dosa ?.
Terhapusnya Pahala Karena Tidak Memakai Jilbab (Part 1)
- Filed under: Artikel, Buku, Hukum Islam, Islam, Kajian, Renungan, Sang Penulis
Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi seorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukuman didalam neraka, yaitu sampai di gantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya. Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya sbb:
"..... Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi".
Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti:"Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,". Contoh segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A'raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi sbb.:
"Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?"
6. Masa Haid
- Filed under: Hadits
Volumn 001, Buku 006, Nomor Hadis 293.
-----------------------------------------
Narated By Al-Qasim: 'Aisha berkata, "Kami berangkat dengan tujuan tunggal haji dan ketika kami sampai di Sarif, (tempat enam mil dari Mekah) saya mendapat mens saya Rasul Allah datang padaku ketika aku sedang menangis.. Dia berkata 'Apa yang terjadi dengan Anda? Apakah Anda punya menstruasi Anda? " Saya menjawab, "Ya." Dia berkata, 'Ini adalah suatu hal yang telah ditetapkan Allah untuk anak-anak perempuan Adam Jadi melakukan apa yang semua peziarah lakukan dengan pengecualian putaran Taw-af (Circumambulation) Kakbah.. " 'Aisha menambahkan, "Rasul Allah sapi dikorbankan atas nama istrinya."
Volumn 001, Buku 006, Nomor Hadis 294.
-----------------------------------------
Narated By 'Aisha: Sementara dalam mens, saya digunakan untuk menyisir rambut Rasul Allah.
Volumn 001, Buku 006, Nomor Hadis 295.
-----------------------------------------
Narated By 'Urwa: Seseorang bertanya, "Dapatkah seorang wanita dalam mens melayani Aku Dan bisa seorang wanita junub datang dekat dengan saya?" Saya menjawab, "Semua ini adalah mudah bagi saya Semua dari mereka dapat melayani Aku,. Dan tidak ada salahnya untuk orang lain untuk melakukan hal yang sama." Kata Aisha bahwa dia digunakan untuk menyisir rambut Rasul Allah ketika ia berada di mensnya, dan ia di Itikaf (di masjid) Ia akan membawa kepalanya dekat di kamarnya dan dia akan menyisir rambutnya,. sementara ia digunakan untuk berada di mensnya. "
6. Menstrual Periods
- Filed under: Hadits
Volumn 001, Book 006, Hadith Number 293.
-----------------------------------------
Narated By Al-Qasim : 'Aisha said, "We set out with the sole intention of performing Hajj and when we reached Sarif, (a place six miles from Mecca) I got my menses. Allah's Apostle came to me while I was weeping. He said 'What is the matter with you? Have you got your menses?' I replied, 'Yes.' He said, 'This is a thing which Allah has ordained for the daughters of Adam. So do what all the pilgrims do with the exception of the Taw-af (Circumambulation) round the Ka'ba." 'Aisha added, "Allah's Apostle sacrificed cows on behalf of his wives."
Volumn 001, Book 006, Hadith Number 294.
-----------------------------------------
Narated By 'Aisha : While in menses, I used to comb the hair of Allah's Apostle.
Volumn 001, Book 006, Hadith Number 295.
-----------------------------------------
Narated By 'Urwa : A person asked me, "Can a woman in menses serve me? And can a Junub woman come close to me?" I replied, "All this is easy for me. All of them can serve me, and there is no harm for any other person to do the same. 'Aisha told me that she used to comb the hair of Allah's Apostle while she was in her menses, and he was in Itikaf (in the mosque). He would bring his head near her in her room and she would comb his hair, while she used to be in her menses."
5. Mandi
- Filed under: Hadits
Volumn 001, Buku 005, Nomor Hadis 248.
-----------------------------------------
Narated By 'Aisha: Setiap kali Nabi mandi setelah Janaba ia mulai dengan mencuci tangannya dan wudhu kemudian melakukan seperti itu untuk sholat. Setelah itu dia akan meletakkan jari-jarinya dalam air dan memindahkan akar rambut dengan mereka, dan kemudian tuangkan tiga genggam air di atas kepalanya dan kemudian menuangkan air ke seluruh tubuhnya.
Volumn 001, Buku 005, Nomor Hadis 249.
-----------------------------------------
Narated By Maimuna: (istri Nabi) Rasul Allah melakukan wudhu seperti itu untuk berdoa tetapi tidak mencuci kakinya. Dia dicuci debit dari bagian-bagian pribadinya dan kemudian menuangkan air ke tubuhnya. Dia menarik kakinya dari tempat (tempat di mana ia mandi) dan kemudian mencucinya. Dan itulah cara dia mengambil mandi Janaba.
Volumn 001, Buku 005, Nomor Hadis 250.
-----------------------------------------
Narated By 'Aisha: Nabi dan saya biasanya mandi dari pot tunggal yang disebut' Faraq '.
Volumn 001, Buku 005, Hadis Nomor 251.
-----------------------------------------
Narated By Abu Salama: 'Aisha dan kakak saya pergi ke' Aisyah dan ia bertanya tentang mandi Nabi. Dia membawa pot berisi tentang 'Sa air dan mandi dan menuangkannya di atas kepalanya dan pada waktu apa ada layar antara dia dan kita.
5. Bathing
- Filed under: Hadits
Volumn 001, Book 005, Hadith Number 248.
-----------------------------------------
Narated By 'Aisha : Whenever the Prophet took a bath after Janaba he started by washing his hands and then performed ablution like that for the prayer. After that he would put his fingers in water and move the roots of his hair with them, and then pour three handfuls of water over his head and then pour water all over his body.
Volumn 001, Book 005, Hadith Number 249.
-----------------------------------------
Narated By Maimuna : (the wife of the Prophet) Allah's Apostle performed ablution like that for the prayer but did not wash his feet. He washed off the discharge from his private parts and then poured water over his body. He withdrew his feet from that place (the place where he took the bath) and then washed them. And that was his way of taking the bath of Janaba.
Volumn 001, Book 005, Hadith Number 250.
-----------------------------------------
Narated By 'Aisha : The Prophet and I used to take a bath from a single pot called 'Faraq'.
Volumn 001, Book 005, Hadith Number 251.
-----------------------------------------
Narated By Abu Salama : 'Aisha's brother and I went to 'Aisha and he asked her about the bath of the Prophet. She brought a pot containing about a Sa' of water and took a bath and poured it over her head and at what time there was a screen between her and us.
Volumn 001, Book 005, Hadith Number 252.
-----------------------------------------
Narated By Abu Ja'far : While I and my father were with Jabir bin 'Abdullah, some People asked him about taking a bath He replied, "A Sa' of water is sufficient for you." A man said, "A Sa' is not sufficient for me." Jabir said, "A Sa was sufficient for one who had more hair than you and was better than you (meaning the Prophet)." And then Jabir (put on) his garment and led the prayer.
Volumn 001, Book 005, Hadith Number 253.
-----------------------------------------
Narated By Ibn 'Abbas : The Prophet and Maimuna used to take a bath from a single pot.
4. Wudu'
- Filed under: Hadits
Volumn 001, Buku 004, Nomor Hadis 137.
-----------------------------------------
Narated By Abu Huraira: Rasul Allah berkata, "Doa orang yang tidak, Hadath (berlalu, urin, tinja atau angin) tidak diterima sampai ia melakukan (mengulangi) wudhu." Seseorang dari Hadaramout tanya Abu Hurairah, "Apakah 'Hadath'?" Abu Hurairah menjawab, "'Hadath' berarti melewati angin dari anus."
Volumn 001, Buku 004, Hadis Nomor 138.
-----------------------------------------
Narated By Al-Mujmir Nu'am: Setelah saya naik atap masjid, bersama dengan Abu Hurairah. Dia berwudhu dan berkata, "Aku mendengar Nabi berkata," Pada hari kiamat, pengikut saya akan disebut "Al-Ghurr-ul-Muhajjalun" dari jejak wudhu dan siapapun dapat meningkatkan area pancaran nya harus melakukan jadi (yaitu dengan melakukan wudhu secara teratur). "
Volumn 001, Buku 004, Nomor Hadis 139.
-----------------------------------------
Narated By 'Abbas bin Tamim: Paman saya bertanya Rasul Allah tentang orang yang membayangkan telah berlalu angin selama doa. Rasul Allah 'menjawab: "Dia tidak harus meninggalkan shalat kecuali ia mendengar suara atau bau sesuatu."
Volumn 001, Buku 004, Nomor Hadis 140.
-----------------------------------------
Narated By Kuraib: Ibnu Abbas berkata, "Nabi tidur sampai dia mendengkur dan kemudian berdoa (atau mungkin berbaring sampai suara napasnya terdengar dan kemudian bangkit dan berdoa)." Ibnu Abbas menambahkan: "Saya menginap di rumah bibiku, Maimuna, Nabi tidur untuk bagian malam, (. Lihat Fateh-al-Bari halaman 249, Vol 1), dan larut malam, ia bangkit dan melakukan wudhu dari kulit air gantung, lampu (sempurna) wudhu dan berdiri untuk berdoa. Saya, juga, melakukan wudhu yang sama, maka saya pergi dan berdiri di sebelah kirinya. Ia mengangkat aku ke kanan dan berdoa sebanyak yang Allah mau, dan lagi berbaring dan tidur sampai suara napasnya terdengar Kemudian pada Mua'dhdhin (panggilan pembuat untuk doa) datang kepadanya dan memberitahunya bahwa sudah waktunya untuk Doa.. Nabi pergi bersamanya untuk berdoa tanpa melakukan wudhu baru. " (Sufyan berkata kepada 'Amr bahwa beberapa orang mengatakan, "Mata tidur Rasul Allah tapi hatinya tidak tidur."' Amr menjawab, "Aku mendengar 'Ubaid bin' Umar mengatakan bahwa mimpi nabi Inspirasi Ilahi, dan kemudian ia membacakan ayat: 'Aku (Ibrahim) melihat dalam mimpi, (Wahai putra saya) bahwa saya menawarkan Anda dalam pengorbanan (kepada Allah) "(37,102) (Lihat Hadis No 183).
4. Ablutions
- Filed under: Hadits
Volumn 001, Book 004, Hadith Number 137.
-----------------------------------------
Narated By Abu Huraira : Allah's Apostle said, "The prayer of a person who does ,Hadath (passes, urine, stool or wind) is not accepted till he performs (repeats) the ablution." A person from Hadaramout asked Abu Huraira, "What is 'Hadath'?" Abu Huraira replied, "'Hadath' means the passing of wind from the anus."
Volumn 001, Book 004, Hadith Number 138.
-----------------------------------------
Narated By Nu'am Al-Mujmir : Once I went up the roof of the mosque, along with Abu Huraira. He perform ablution and said, "I heard the Prophet saying, "On the Day of Resurrection, my followers will be called "Al-Ghurr-ul-Muhajjalun" from the trace of ablution and whoever can increase the area of his radiance should do so (i.e. by performing ablution regularly).'"
Volumn 001, Book 004, Hadith Number 139.
-----------------------------------------
Narated By 'Abbas bin Tamim : My uncle asked Allah's Apostle about a person who imagined to have passed wind during the prayer. Allah' Apostle replied: "He should not leave his prayers unless he hears sound or smells something."
Volumn 001, Book 004, Hadith Number 140.
-----------------------------------------
Narated By Kuraib : Ibn 'Abbas said, "The Prophet slept till he snored and then prayed (or probably lay till his breath sounds were heard and then got up and prayed)." Ibn 'Abbas added: "I stayed overnight in the house of my aunt, Maimuna, the Prophet slept for a part of the night, (See Fateh-al-Bari page 249, Vol. 1), and late in the night, he got up and performed ablution from a hanging water skin, a light (perfect) ablution and stood up for the prayer. I, too, performed a similar ablution, then I went and stood on his left. He drew me to his right and prayed as much as Allah wished, and again lay and slept till his breath sounds were heard. Later on the Mua'dhdhin (call-maker for the prayer) came to him and informed him that it was time for Prayer. The Prophet went with him for the prayer without performing a new ablution." (Sufyan said to 'Amr that some people said, "The eyes of Allah's Apostle sleep but his heart does not sleep." 'Amr replied, "I heard 'Ubaid bin 'Umar saying that the dreams of Prophets were Divine Inspiration, and then he recited the verse: 'I (Abraham) see in a dream, (O my son) that I offer you in sacrifice (to Allah)." (37.102) (See Hadith No. 183)
Keajaiban Buah Sirsak
Sebagai Obat Kanker ??
Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa di obati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus di hapus dan dibuang jauh-jauh. Kenapa ? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatanya sepuluh ribu kali lipat ampuh di banding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang indonesia.
Buah Sirsak
Kenapa kita tidak tahu? Karena salah satu perusahaan dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintesis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon graviola ini. Pohonnya rendah di Brazil di namai Graviola, di Spanyol Guanabana bahasa Inggrisnya Soursop. Di Indonesia bernama Sirsak.
Penulisan Lafazh "JazakAllah Khairan"
- Filed under: Akhlak
Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang lain kepada kita sudah sepantasnya kita balas dengan yang sebanding, kalau kita tidak bisa membalas dengan pemberian maka minimal kita mengucapkan ucapan yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu
"jazakallahu khairan"
atau bila di perinci panjang pendeknya ditulis, “JazaakAllaahu Khairan”, yang maknanya adalah “Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang setimpal.”
Kalimat di atas di baca ketika dhomirnya adalah kata ganti ke-2 seorang lelaki tunggal, adapun kalau dhomirnya adalah kata ganti ke-2 perempuan tunggal maka kalimatnya di rubah menjadi,
"Jazakillah khairan"
"jazakallahu khairan"
atau bila di perinci panjang pendeknya ditulis, “JazaakAllaahu Khairan”, yang maknanya adalah “Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang setimpal.”
Kalimat di atas di baca ketika dhomirnya adalah kata ganti ke-2 seorang lelaki tunggal, adapun kalau dhomirnya adalah kata ganti ke-2 perempuan tunggal maka kalimatnya di rubah menjadi,
"Jazakillah khairan"
Perlu Sabar Setiap Waktu
Sabar... satu perkataan ringkas yang memberi dampak yang besar pada diri manusia. Sifat sabar ini berjaya 'memandu' tindakan manusia dalam kehidupan seharian. Adanya sifat sabar ini membolehkan ramai manusia hidup dalam keadaan aman damai seperti sekarang.
Dengan sifat sabar ini, seorang guru mampu terus menjadi seorang guru walaupun berhadapan dengan ragam pelajar yang bermacam-macam karenah.
Dengan sifat sabar ini, seorang ibu mampu membesarkan anak-anak yang ramai walaupun ketika kecil, anak-anak biasanya sangat nakal dan tidak mendengar kata kerana mereka masih tidak mengerti kata-kata ibunya.
Dengan sifat sabar ini, hubungan persahabatan terus berkekalan walaupun kadang-kadang dalam bersahabat, kita selalu diuji dengan sikap rakan yang mengundang rasa kecil hati.
Dengan sifat sabar ini, ramai manusia telah berjaya menjadi orang hebat kerana berjaya melalui pelbagai kesusahan ketika menuntut ilmu.
Dengan sifat sabar ini juga, suami dan isteri terus bahagia menjalani kehidupan walaupun setiap pasangan biasanya akan diuji sepanjang berada di alam rumah tangga. Kata orang, 'sedangkan lidah lagikan tergigit, inikan pula suami isteri'.
Cuba kita bayangkan situasi dimana sifat sabar ini sudah tidak ada langsung dalam diri manusia, walaupun sekelumit.
Misteri Tembok Ya'juj Ma'juj Part. 2
BENARKAH TEMBOK CINA ADALAH TEMBOK Zulkarnain ?
Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat Al Kahfi. Dan yang disebut Ya'juj dan Ma'juj adalah bangsa Mongol dari Utara yang merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan. Mari kita cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.
Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama, tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua, tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han, Ming, dst. Sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al Kahfi ayat 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman,
"Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan kebaikan pada mereka." Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?
BEBERAPA PENELITIAN TEMBOK YA'JUJ
Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur'an menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.
Tegurlah dengan Baik
Remember this...
Remember this and keep it very dear to your heart.
Dan jangan ulangi kesilapan yang sama..
Jangan..
Cause it hurts!
And it hurts so much until you want to tear yourself apart ( dan berpaling dari tarbiyah/jemaah?)
Belajarlah dari kesalahan orang lain. ( dan tentu belajar dari diri sendiri juga).
And when you reach the above or become leader, please, please Aisyah, go back to what you write today, and remember these...
1) Bila hendak menegur seseorang, tegurlah dengan cara paling baik dan pada waktu paling tepat sekali.
Yang penting, bukanlah untuk sampaikan teguran itu, paling penting adalah supaya teguran itu diterima.
Maka sediakan mekanisme terbaik untuk melakukan teguran itu.
Tak kiralah teguran itu dirasakan dalam suasana penuh kasih sayang, tapi jika cara dan waktu tidak tepat, kamu hanya akan menyalakan lava yang tengah meluap-luap amarahnya.
2) Jalinkan kecintaan sebelum meminta ketaatan. Jalinkan kepercayaan sebelum memberikan nasihat.
Adakah adil jika kamu menegur seorang mutarabbi maupun jundiymu, dalam keadaan kamu tidak merasai ikatan hati, ataupun paling penting, dia TIDAK merasai kasih sayang dari kamu?
Tentu tidakkan?
Si Kecil Takut Neraka
Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu sambil menangis.
Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, “Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?”
Maka anak kecil itu, “Wahai pakcik saya telah membaca ayat Al-Qur’an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, “Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum” yang bermaksud, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu.” Saya menangis sebab saya takut akan dimasukan ke dalam api neraka.”
Berkata orang tua itu, “Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukan ke dalam api neraka.”
Salam Admin
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh...
Kawan ku semua, semoga selalu terlimpahkan nikmat sehat dan iman yang telah di berikan oleh Sang Maha Penjaga, Yang Maha Pemberi Nikmat. Semoga senantiasa memberi penjagaan terhadap kawan ku semua dan diriku sendiri.
Maaf kawan ku, untuk beberapa pekan ini saya tidak posting dulu di sebabkan aktivitas saya di sekolah yang sedang sibuk-sibuknya untuk menghadapi berbagai ujian diantaranya Ujian Nasional.
Untuk itu, saya mohon do'a dan dukungan semua kawan blogger maupun kawan saya yang di fb agar saya bisa menjalankan hari-hari terakhir di masa sekolah saya dapat berjalan dengan lancar.
Amiiin.....
Terima kasih kawan....
Salam Muslim..., Salam Indonesia....
n_n
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh...
Mau Surga atau Neraka
Sebut saja namanya Agus. Sebelumnya, pria berusia 19 tahun ini hidup di antara remaja-remaja nakal. Ia dikenal sebagai anak yang super berandal. Selain perilaku seks bebas yang tak pernah didekatinya, hampir semua kebiasaan buruk pernah ia lakoni. Merokok, perkelahian antar pelajar, mabok miras, hingga narkoba. Sampai kemudian ia tinggal, bergaul dengan teman-teman sesama santri dan para ustadz di sebuah pesantren.
Sejak saat itu, perilaku buruknya perlahan-lahan mulai ditinggalkan, berganti dengan amal-amal terpuji. Shalat berjamaah lima waktu di masjid, tilawah Al-Qur’an, sampai shalat tahajud pun dengan penuh semangat dikerjakan. Puncaknya, ia kemudian memutuskan berangkat ke ibu kota untuk mengikuti Program Tahfidz Al-Qur’an.
Sementara Andi sangat berbeda dengan Agus. Awalnya pria berusia 17 tahun ini dikenal sebagai pemuda baik-baik. Pandai mengaji, rajin mengajar di TPA, gemar menjalani puasa sunnah, shalat jamaah dan lain-lain. Namun, setelah bekerja di lingkungan sebuah perusahaan migas yang mayoritas pekerjaannya permissive (berpandangan serba boleh), dia berubah menjadi pemuda yang seolah tak pernah mengenal agama. Terakhir kali berhubungan via telepon, kalimat yang pertama kali diucapkan bukannya “Assalamu’alaikum.” Tapi, “ada ga cewek yang....?” Astaghfirullahal azhim!!
Kandungan Singkat Q.S Al-Baqarah : 218
- Filed under: Islam, Kajian, Kandungan Ayat, Terjemahan
Bismillahirrahmaanirrahiim…
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah : 218)
Dalam ayat tersebut, mengandung makna beberapa prinsip-prinsip yang harus di miliki oleh seorang Muslim. Dalam ayat itu di sebutkan “beriman”, “berhijrah”, dan “berjihad” artinya apabila kita ingin menjadi seorang Muslim yang mengharapkan rahmat Allah dalam ayat tersebut, kita awal dulu dengan beriman, beriman disini artinya meyakini apa-apa yang telah disyariatkan oleh Allah. Setelah beriman dan mempunyai keyakinan yang kuat kemudian berhijrah, berhijrah disini mengandung arti “berpindah” (berpindah keyakinan dari kemusyrikan kepada kema’rufan).
Bukti Cinta Kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam
- Filed under: Artikel, Islam, Motivasi, Prospek Optimise, Renungan
- Mendahulukan dan mengutamakan beliau dari siapapun
Diantara bentuk mendahulukan dan mengutamakan beliau dari siapapun adalah yaitu jika ada pendapat orang yang menjadi rujukannya, bertentangan dengan hadits Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam. maka wajib untuk membuang jauh-jauh pendapat orang tersebut dan wajib mengikuti hadits Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam, karena tidaklah ada syari’at melainkan datangnya dari Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam. Dan hal tersebut berlaku kepada siapaun tanpa memandang apakah perkataan tersebut berasal dari perkataan orang yang dianggap alim, pejabat, tokoh masyarakat, dll.
- Membenarkan segala yang datang dari Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam
Segala yang diucapkan Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam adalah kebenaran yang sangat terlarang bagi kita untuk menolaknya, karena sesungguhnya apa yang di ucapkannya adalah wahyu, Allah Azza wa Zalla berfirman :
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.”(Qs. An Najm : 4 – 5)
- Beradab di sisi Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam
Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam adalah manusia yang sangat mulia, sehingga kita diwajibkan untuk beradab terhadap beliau. Para sahabat Nabi pun dahulu pernah ditegur oleh Allah Azza wa Zalla ketika berbicara terlalu keras dihadapan Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wasallam. Dan diantara adab yang mesti kita lakukan sekarang adalah mengucapkan sholawat ketika mendengar nama beliau disebut, beliau bersabda yang artinya : “Orang yang paling kikir adalah orang yang apabila disebut namaku disisinya kemudian dia tidak bersholawat kepadaku”. (HR. Muslim)
Mencintai Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
- Filed under: Artikel, Islam, Motivasi, Prospek Optimise, Renungan
Diantara perkara yang mesti kita imani adalah meyakini Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam. sebagai Nabi dan Rosul terakhir, Allah Azza wa Zalla berfirman :
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”(Qs. Al Ahzab : 40)
Kita pun di tuntut untuk mencintai Nabi diatas kecintaan terhadap mahluk yang lainnya, Allah Azza wa Zalla berfirman :
“Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”(Qs. Attaubah : 24 )
Perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam
- Filed under: Artikel, Hukum Islam, Jelajah, Unknown
Tinjauan Menurut Islam
Sesungguhnya sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shollallohu alaihi was sallam dan seburuk-buruk perkara (dalam agama) adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Fakta Sejarah
Melihat perjalanan hidup Nabi Shollallohu alaihi was sallam, juga sejarah para sahabat Beliau serta para Tabi’in –semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala ridho kepada mereka semua- demikian juga orang-orang yang mengikuti mereka, bahkan sampai tahun 350 H, maka tidak kita temukan seorangpun dari mereka mengatakan, memerintahkan apalagi mendorong untuk melakukan perayaan hari lahirnya Nabi Shollallohu alaihi was sallam baik itu dari kalangan ulama, tidak juga hakim bahkan sampai masyarakat biasa.
Al-Hafidz Ash-Sakhowi dalam fatwanya mengatakan: “ memperingati hari kelahiran Nabi Shollallohu alaihi was sallam tidak pernah dinukil dari seorangpun kalangan as-salaf ash-sholih (para pendahulu dari kalangan sahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka) hingga sekitar tahun 300-an Hijriah, akan tetapi perbuatan itu diketemukan setelah tahun tersebut”.
Dengan demikian ada soal penting yang perlu dijawab yaitu: “Kapan perbuatan ini pertama kali terjadi? Dan siapa yang pertama kali melakukannya? Apakah dari kalangan ulama, atau hakim atau raja-raja yang merupakan penerus-penerus ahli sunnah dan orang-orang yang mengikuti mereka? Atau orang lain di luar mereka?
SYAITAN MENGGODA IMAN
Sheikh Abdul Qadir Jailani adalah seorang alim ulama dan sufi yang cukup dikenali keutamaan dan kemuliaan ilmunya dikalangan umat Islam. Karena sikapnya yang warak atau dekat dengan Allah, banyak pengikutnya yang berlebih-lebihan memuliakannya. Diceritakan suatu hari Sheikh Abdul Qadir Jailani berjalan merantau seorang diri. Dalam mengharungi padang pasir yang panas terik itu ia merasa kehausan. Tiba-tiba ia melihat sebuah bejana dari perak melayang diudara lalu berlahan-lahan turun kepadanya diselimuti awan diatasnya.
Saat itu diceritakan terdengar suara ghaib di angkasa : ”Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana ini. Hari ini telah kami menghalal kamu makan dan minum semua yang selama ini aku haramkan. Dan telah ku gugurkan semua kewajiban untuk mu.” Bunyi suara ghaib itu.
NAFSU YANG DEGIL
Dalam sebuah kitab karangan ‘Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijriah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah SWT. telah menciptakan akal, maka Allah SWT. telah berfirman yang bermaksud : “Wahai akal menghadaplah engkau.” Maka akal pun menghadap kehadapan Allah SWT. kemudian Allah SWT. berfirman yang bermaksud : “Wahai akal berbaliklah engkau !“,lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah SWT. berfirman lagi yang bermaksud : “Wahai akal ! Siapakah Aku ?”. Lalu akal pun berkata, “Engkau adalah Rabb yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah.”
Lalu Allah SWT. berfirman yang bermaksud : “Wahai akal tidak Ku-ciptakan mahluk yang lebih mulia daripada engkau.”
Aqidah
Artikel
Berita
Biografi
Buku
Do'a
Hadits
Hukum Islam
Info
Islam
Jelajah
Jilbab Muslimah
Kandungan Surat
Kesehatan
Khalifah Para Sahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
Kisah Para Sabahat
Kutipan
Motivasi
No Prospek
Pergaulan
Prospek Optimise
Puisi
Renungan
Sang Penulis
Sejarah
Terjemahan