HIKMAH TINGGALKAN BOHONG Januari 10, 2011 Filed under: Al-Kisah, Khalifah Para Sahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Share Count Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Lukman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah SAW. karena hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : “Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya.” Maka Rasulullah menjawab : “Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?” “Ya, saya berjanji” jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah SAW. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah SAW. lelaki itu berkata di dalam hatinya :“Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu.”Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. “Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya” bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah SAW. dan setiap kali pulalah hatinya berkata : “Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah menghkianati janjiku kepadanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Rabb…Sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga.” Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadits itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang di gariskan oleh Rasulullah SAW. hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.
:4:
ke dalam frame komentar di bawah ini.
Terimakasih, Selamat berkomentar