Waktu Oktober 31, 2010 Filed under: Artikel, Renungan, Sang Penulis, Unknown Share Count Oleh : Niswa Ma'rifah Djupri Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiupangin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya. Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Diatas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915:20- 01-1965? "Nak, ini kubur nenekmu mari Kitaberdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya... "Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya. "Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... " Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana. Lanjutkan Baca >>
Menilai Diri Oktober 30, 2010 Filed under: Artikel, Renungan, Unknown Share Count Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang sibuk memberikan alasan ketika dia dikritik, karena jika tidak hati-hati alasan itu justru memperjelas kesalahan. Dari pada kita sibuk menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-baik jawaban atas kritik dan koreksi adalah dengan memperbaiki diri. Orang lain sibuk mencari kejelekan kita, tetapi kita justru sibuk memperbaiki kejelekan kita. Memang orang yang lemah,orang yang sombong, orang-orang yang penuh kebencian itu tidak pernah tahan terhadap kritik, jika ada yang mengkoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk untuk berpikir dan sibuk untuk membalas, ketahuilah... bahwa orang yang demikian itu tidak akan bisa maju. Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi itu adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin menjatuhkan, koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah beracun. Harusnya nasehat kita itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan. Ada suatu tradisi yang sangat ringan tetapi bisa mencairkan kebekuan dan menghangatkan suasana yaitu tradisi senang menyapa. Aneh sekali, kadang-kadang kita membiarkan hidup dalam penjara kekakuan, itu terlihat ketika kita tidak menyapa kiri dan kanan kita, tetapi Subhanalloh, ketika sudah disapa tiba-tiba benteng itu seakan-akan rubuh. Bergaul menjadi nyaman, bersikap menjadi enak, saling tolong menolong menjadi mudah. Lanjutkan Baca >>
Nasihat Sang Pendaki Sejati Oktober 28, 2010 Filed under: Islam, Khalifah Para Sahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Renungan, Unknown Share Count Kegelapan itu ada lima. Masing-masing ada penerangnya.. DOSA adalah kegelapan, Lenteranya adalah TOBAT.. KUBURAN itu kegelapan, Lenteranya adalah SH0LAT.. Timbangan MIZAN di hari akhir itu kegelapan, Lenteranya adalah LAA ILAAHA ILLALLAAH.. SHIRATH, jembatan di hari akhir itu kegelapan, penerangnya adalah keYAKINan dan IMAN.. Lanjutkan Baca >>
Nasihat Ibnul Qayyim Filed under: Do'a, Islam, Renungan, Unknown Share Count "Demi Allah, harimu sekarang adalah hari dimana harus terkumpul bekal untuk akhiratmu, baik ke Surga atau ke Neraka. Jika engkau menuju jalan Allah, niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan dan keberuntungan besar dalam waktu yang singkat dan tidak abadi ini. Lanjutkan Baca >>
Kahlil Gibran Oktober 24, 2010 Filed under: Artikel, Biografi, Sang Penulis Share Count Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam. Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901. Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab. Lanjutkan Baca >>
Karakter dan Keutamaan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Oktober 22, 2010 Filed under: Al-Kisah, Artikel, Islam, Unknown Share Count Salah satu karekter Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang paling menonjol adalah kemenangan tidak menjaga kan dia bangga hal ini bisa kita lihat diperang badar dan pembebasan kota makkah (fathu makkah) dan kekalahan tidak membuat dia putus asa dapat kita lihat pristiwa perang uhud bahkan dengan cekatan beliau mempersiapkan pasukan baru untuk menghadapi hamru"ul asad dan pengingkari perjanjian yang dilakukan kaum yahudi bani quraizah ,dan kewaspadaan beliau, selalu mengedek kekuatan musuh dengan teliti dan mempersiapkan segalanya. Dia memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat silaturrahmi dan selalu menamamkan rasa percaya diri dalam mereka beliau selalu mengasihi anak anak kecil dan mengayomi mereka. Berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap hewan dia selalu menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti binatang Lanjutkan Baca >>
Do'a dan Harapan Oktober 08, 2010 Filed under: Do'a, Puisi Share Count Hadirnya tanpa disadari selama iniMenggemit kasih dan cinta pun bersemiHadirnya cinta tulus insan iniApakah karena Mu ??Apakah ini Anugerah karunia Mu ?? Lembut tutur bicaranya Mendamaikan jiwa yang resah Luluhkan hati ini Yaa Allah ampunilah dosa hamba Mu ini .. Yaa Allah .. Jika dia memang benar untuk jadi pendamping menuju jalan Mu Maka, dekatkanlah hati ini bersama hatinya Namun, jika dia memang bukan untuk tidak menuju jalan Mu Maka, damaikanlah hati ini dan hatinya dengan ketentuan-ketentuan Mu Lanjutkan Baca >>